Kamis, 11 September 2014

Mari kita selamatkan floara dan fauna Indoneisa


            Indonesia adalah surganya sumber kekayaan alam. Banayak spesies flora dan fauna yan hidup di Indonesia, namun keberadaannya sekarang hamper terancam punah.
Isu tentang kepunahan Fauna memang menjadi hal yang perlu untuk dipahami bersama, terlebih oleh Negara-negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa tinggi seperti Indonesia. Sebagai salah satu sumber flasma nutfah terbesar, Indonesia memiliki keanekagaraman jenis fauna yang sangat kaya. Taksiran jumlah jenis fauna Indonesia adalah sebagai berikut. Hewan menyusui ada 300 jenis, burung 7500 jenis, reptil 2500 jenis, amfibi 1000 jenis, ikan 8500 jenis, keong 20000 jenis dan serangga 250000 jenis. Indonesia memiliki 420 jenis burung yang tersebar di 24 lokasi. Beberapa pulau di Indonesia memiliki jenis hewan endemik, terutama di Palau Sulawesi, Papua dan di Kepulauan Mentawai. Namun dibalik fakta menarik ini, ancaman kepunahan fauna senantiasa akan mengancam keberadaan fauna-fauna Indonesia tersebut.
Menurut IUCN ( International Union for Conservation of Nature ),keberadaan suatu fauna dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi berdasarkan tingkat ancaman kepunahannya. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 
·         Extinct (EX; Punah) adalah status konservasi yag diberikan kepada spesies yang terbukti  (tidak ada keraguan lagi) bahwa individu terakhir spesies tersebut sudah mati. Dalam IUCN Redlist tercatat 723 hewan dan 86 tumbuhan yang berstatus Punah. Contoh satwa Indonesia yang telah punah diantaranya adalah; Harimau Jawa dan Harimau Bali.
·         Extinct in the Wild (EW; Punah Di Alam Liar) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang hanya diketahui berada di tempat penangkaran atau di luar habitat alami mereka. Dalam IUCN Redlist tercatat 38 hewan dan 28 tumbuhan yang berstatus Extinct in the Wild.
  • Critically Endangered (CR; Kritis) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang menghadapi risiko kepunahan di waktu dekat. Dalam IUCN Redlist tercatat 1.742 hewan dan 1.577 tumbuhan yang berstatus Kritis. Contoh satwa Indonesia yang berstatus kritis antara lain; Harimau Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatera, Jalak Bali, Orangutan Sumatera, Elang Jawa, Trulek Jawa, Rusa Bawean.
  • Endangered (EN; Genting atau Terancam) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar yang tinggi pada waktu yang akan datang. Dalam IUCN Redlist tercatat 2.573 hewan dan 2.316 tumbuhan yang berstatus Terancam. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Banteng, Anoa, Mentok Rimba, Maleo, Tapir, Trenggiling, Bekantan, dan Tarsius.
  • Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang. Dalam IUCN Redlist tercatat 4.467 hewan dan 4.607 tumbuhan yang berstatus Rentan. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Kasuari, Merak Hijau, dan Kakak Tua Maluku.
  • Near Threatened (NT; Hampir Terancam) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang mungkin berada dalam keadaan terancam atau mendekati terancam kepunahan, meski tidak masuk ke dalam status terancam. Dalam IUCN Redlist tercatat 2.574 hewan dan 1.076 tumbuhan yang berstatus Hampir Terancam. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Alap-alap Doria, Punai Sumba,
  • Least Concern (LC; Berisiko Rendah) adalah kategori IUCN yang diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun. Dalam IUCN Redlist tercatat 17.535 hewan dan 1.488 tumbuhan yang berstatus Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau, dan Landak.
  • Data Deficient (DD; Informasi Kurang), Sebuah takson dinyatakan “informasi kurang” ketika informasi yang ada kurang memadai untuk membuat perkiraan akan risiko kepunahannya berdasarkan distribusi dan status populasi. Dalam IUCN Redlist tercatat 5.813 hewan dan 735 tumbuhan yang berstatus Informasi kurang. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Punggok Papua, Todirhamphus nigrocyaneus,
  • Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi); Sebuah takson dinyatakan “belum dievaluasi” ketika tidak dievaluasi untuk kriteria-kriteria di atas. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Punggok Togian.
Faktor Alasan Penyebab Kepunahan Suatu Spesies :

1. Daya Regenerasi Yang Rendah
2. Campur Tangan Manusia
3. Bencana Alam Besar
4. Didesak Populasi Lain Yang Kuat
        FLORA
          Ada ungkapan bahwa manusia makhluk yang memberikan kontribusi akan rusaknya alam dan punahnya tumbuhan dan hewan. Menurut sebuah penelitian, sekitar 24 persen tumbuhan di Indonesia terancam punah. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang mencapai 10 persen total kekayaan yang ada di dunia. Indonesia berada pada peringkat ke empat bersama Brazil sebagai negara dengan jumlah tumbuhan tera
ncam punah tertinggi di dunia. Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2012 sekitar 393 jenis tumbuhan dalam ancaman kepunahan.
         Penyebab kepunahan atau biodiversity lost pada umumnya disebabkan adanya alih fungsi lahan, ekploitasi lahan, pencemaran dan ekosistem baik darat dan perairan, pengaruh tanaman luar yang bersifat invasif, dan penebangan tanaman yang dilindungi.

Pohon Kapur yang Langka dan Terancam Punah. Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica) semakin sulit ditemukan di habitatnya. Pohon ini termasuk salah satu tanaman langka di Indonesia. Bahkan IUCN Redlist memasukkannya dalam status konservasi Critically Endangered atau Kritis. Status ini merupakan status keterancaman dengan tingkatan paling tinggi sebelum status punah.
Kelangkaan dan terancam punahnya spesies tanaman ini diakibatkan oleh penebangan yang membabi buta untuk mendapatkan kristal kapur barus di dalamnya. Padahal kandungan kampur dalam setiap pohon tidak sama, bahkan terkadang sangat kurang. Ancaman lainnya diakibatkan oleh kerusakan hutan dan kebakaran hutan

Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia, mari kita selamatkan salah satu aset bangsa yang tak ternilai tersebut . Inagatlah pribahasa, “hanya ketika pohon terakhir telah mati dan sungai terakhir telah teracuni dan ikan terakhir telah tertangkap akan kita menyadari bahwa kita tidak bisa makan uang”.

Senin, 01 September 2014

Manfaat flora dan fauna di Indonesia bagi kehidupan manusia


Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber daya alam hayati yang tinggi dan terbesar di siluruh plosok tanah air. Kekayaan sumber daya alam hayati menjadi tumpuan baru bagi pembangunan nasional selain penggunaan sumber daya alam tak terbarukan seperti minyak bumi dan gas.
Upaya pemanfaatan sumber daya alam tercantun dalam UUD 1945, khususnya Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi “bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat”.      
Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Ada saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan persebaran tumbuhan. Binatangpun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan binatang karnivora, seperti harimau misalnya, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena makanannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan.
Ketergantungan flora dan fauna pada manusia adalah dalam upaya perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatkan flora dan fauna untuk berbagai tujuan.
Papua menjadi penyumbang utama keanekaragaman hayati Indonesia baik dalam tingkat keragamanannya maupun keendemikannya. Diperkirakan ada 602 jenis burung, 223 jenis mamalia, 223 jenis reptil dan 1030 jenis tumbuhan hidup di belantara Papua. Ada lebih dari tiga lusin spesies dalam keluarga Paradisaeidae, atau lebih dikenal dengan bird of paradise. Di Indonesia kita menyebutnya dengan burung cendrawasih.
Ø  Manfaat fauna bagi manusia
1. Hewan sebagai bahan pangan (makanan), hewan-hewan yang biasa dijadikan bahan makanan terutama daging, susu, dan  telurnya misalnya ayam, kambing, sapi, domba, kerbau, burung
2. Hewan sebagai bahan sandang (pakaian), bahan pakaian (baju, sepatu, sandal, ikat pinggang, tas) banyak yang diambil dari hewan tertentu seperti ulat sutera, kulit kambing, kulit kerbau, kulit sapi.
3. Hewan sebagai bahan obat-obatan, misalnya badak, harimau, cacing, kadal, biawak, ular, kelelawar dan sebagainya.
4. Hewan sebagai bahan perhiasan dan kerajinan, misalnya ular, buaya, kerang, penyu, kupu-kupu, gajah, burung, sapi, kerbau dan kambing.
5. Hewan yang digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, kuda, kerbau, sapi, anjing, keledai, unta, burung merpati, lumba-lumba, dan gajah.
6. Hewan yang digunakan untuk percobaan/penelitian, misalnya kelinci, tikus, domba, monyet, lalat buah, nyamuk, dan marmut.

Ø  Manfaat flora bagi Manusia
       Indonessia 70% merupakan paru-paru dunia, sangat banyak spesies tumbuhan yang ada di Indonesia. Tentu saja beberapa jenis tumbuhan di Indonesia ini memiliki manfaat dan khasiat tersendiri.
1. Sebagai bahan makanan, banyak makanan dan sayuran yang kita makan berasal dari tumbuhan seperti padi, jagung, ketela pohon, ubi, buah-buahan dan sayuran.
2. Sebagai bahan untuk membangun rumah dan perabot rumah tangga, tumbuhan tententu sering dijadikan sebagai bahan untuk membuat bangunan, alat rumah tangga, perabot bahkan kendaraan.
3. Bahan pembuat kain untuk keperluan membuat pakaian atau kain seperti rami, serat kayu tertentu.
4. Bahan pembuat obat, tumbuhan seperti kunyit, brotowali, kumis kucing, sereh, sirih, jahe, temulawak, jambu batu, mengkudu, dan sebagainya.
5. Sebagai penghasil oksigen, banyak tumbuhan di tanam di lingkungan sekitar, sehingga kita merasakan kesejukan yang ditimbulkan oleh oksigen dari tumbuhan yang berfotosintesis.
6. Penyerap karbondioksida, udara yang mengandung karbondioksida  diserap oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis sehingga udara  menjadi lebih segar.
Contoh flora dan fauna di indonesia yang di gunakan sebagai obat :

Tempuyung (Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling. Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.



Hiu
Hewan ini belakangan diketahui memiliki kandungan senyawa yang sering disebut squalamine,  senyawa ini dikatakan mampu melawan berbagai virus mulai dari hepatitis A dan B sampai dengan penyakit kuning. Selain itu kandungan senyawa ini juga bermanfaat untuk melawan beragam penyakit kanker dan juga penyakit mata serta diabets.


 Namaun perusakan hutan dan perburuan liar oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab membuat keberadaan flora dan fauna di Indonesia terancam kepunahan. Mari kita sebagai Warga Negara Indonesia yang baik lestarikan flora dan fauna alam Indonesia !!!